Liputan6.com, London: Gangguan tidur seperti gerakan mata cepat (rapid eye movement/REM),
yang melibatkan perilaku abnormal bermimpi buruk dan mimpi hidup,
ternyata dapat menimbulkan penyakit parkinson. Gangguan tidur ini
termasuk menjerit, menangis atau memukul ketika sedang diserang dan
dikejar, terutama selama mimpi buruk di dalam tidurnya.
Alex Iranzo, ahli saraf di Rumah Sakit Barcelona, Spanyol, belum lama
ini mengadakan tiga penelitian untuk mencari hubungan antara gangguan
REM dan parkinson. Menurut Jurnal Lancet Neurology, penelitian terbaru
ini menerapkan tes otak SPECT (tes mengukur kadar dopamin) untuk
menyimpulkan pasien parkinson memiliki tingkat hormon dopamin.
Dalam definisi parkinson, kekurangan hormon dopamin di dalam daerah otak
substansia nigra, yang terkait dalam fungsi belajar dan keharmonisan
gerakan, mengakibatkan tremor dan kekakuan. Hormon ini dilepaskan oleh
aktivitas, seperti makanan, seks, narkoba, dan rangsangan netral.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa setelah tiga tahun pemantauan
produksi pada kelompok pasien yang dikontrol, dopamin berkurang delapan
persen dikarenakan faktor usia. Sementara, kelompok pasien gangguan REM
mengalami penurunan 20 persen.
Setelah tiga tahun penelitian berakhir, tiga dari 20 pasien dengan
gangguan tidur REM mengembangkan penyakit parkinson dan pengurangan
dopamin mereka sekitar 30 persen. Penulis penelitian berpendapat, sebuah
obat harusnya secara signifikan dapat mencegah konsentrasi dopamin pada
pasien-pasien tersebut.(ANS)
sumber http://health.liputan6.com/read/346824/awas-gangguan-tidur-berisiko-parkinson
Monggo kunjungi juga pada website http://goo.gl/CX7wA semoga beruntung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar