Penyakit endometriosis pada wanita kerap dikaitkan dengan faktor
penyebab sulitnya hamil. Menurut Spesialis Kebidanan dan Kandungan
Konsultan Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi Ahli Bedah
Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) ada beberapa
hal menyebabkan hal ini.
"Endometriosis merupakan penyakit
inflamasi yang menurunkan kualitas dan kuantitas sel telur serta membuat
perubahan anatomi normal organ reproduksi sehingga mempersulit
kehamilan. Endometriosis senantiasa berkembang dan kambuh terlepas dari
terapi apapun yang diberikan karena itu bagi pasien yang ingin hamil
maka kehamilan harus diupayakan dengan program hamil, tidak menunggu
karena berlomba dengan kambuhnya penyakit," ujarnya, Jumat (17/1/2014).
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan penderita endometriosis sulit hamil menurut Dr. Caroline saat ditemui tim Health Liputan6.com di Omni Hospital Pulomas, Jakarta Timur, yaitu :
1.
Endometriosis menurunkan kualitas sel telur. Salah satu teori
endometriosis adalah penumpukan radikal bebas dan zalir peritoneal yang
toksik terhadap embrio dan sel telur. Radikal bebas yang dipicu oleh
paparan terhadap polutan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap
kualitas sel telur sehingga berdampak pada sulitnya pembuahan atau
kualitas kehamilan yang tidak baik (Blighted Ovum atau kehamilan yang tidak berkembang).
2.
Endometriosis menimbulkan perubahan anatomi normal organ reproduksi.
Dasar dari penyakit endometriosis adalah inflamasi atau peradangan. Dari
proses inflamasi ini akan dihasilkan mediator-mediator inflamasi yang
akan menimbulkan perlengketan organ reproduksi. Bisa berupa tersumbatnya
saluran telur, lengketnya indung telur dengan dinding belakang rahim
serta usus-usus sehingga menyebabkan terhalangnya sel telur bertemu
dengan sperma untuk pembuahan di dalam saluran telur.
3. Endometriosis menurunkan cadangan sel telur (Ovarian Reserve).
Bukan hanya kualitas tetapi kuantitas sel telur juga menurun dengan
endometriosis apalagi dengan munculnya kista endometriosis di indung
telur karena dengan makin membesarnya kista maka sel telur sehat akan
makin terdesak. Indikasi operasi adalah jika besar kista sudah di atas 4
cm. Tindakan operasi pengangkatan kista dapat dilakukan dengan prinsip
minimal invasive atau laparoskopi yaitu dengan membuat lubang kecil
(0,5-1 cm) di perut, rawat hanya 1 hari dan dapat kembali ke aktivitas
normal keesokan harinya.
"Pengangkatan kista ini jangan menunggu
sampai kista besar sekali karena jika kista sudah terlanjur besar sekali
maka hanya sedikit jaringan indung telur sehat yang dapat ditinggalkan
yang berarti hanya sedikit sel telur sehat yang tersisa untuk dapat
dibuahi sperma sehingga akan mempersulit terjadinya kehamilan. Kista
endometriosis tanpa terapi tidak akan hilang sendiri tetapi akan
membesar dengan makin progresifnya penyakit," ujarnya.
4.
Endometriosis adalah penyakit sepanjang usia reproduksi di mana penyakit
ini akan terus berkembang selama pasien masih haid dan masih dalam usia
reproduksi, belum menopause. Penyakit ini akan berhenti sementara jika
pasien berhenti haid (hamil atau menopause).
"Terlepas dari
terapi yang dilakukan baik operasi maupun obat-obatan, endometriosis
akan selalu kambuh karena itu kehamilan harus diupayakan, tidak
menunggu, berlomba dengan kambuhnya penyakit. Harus disadari angka
kekambuhan yang tinggi pada semua penyakit endometriosis berhubungan
dengan sifat infiltrasi dan menyebarnya sehingga terapi apapun tidak ada
yang bisa mengeradikasi bersih sel-sel endometriosis ini, apalagi jika
paparan polutan lingkungan (bahan kimiawi, cemaran plastik, asap rokok
dan kendaraan, zat pengawet dan pewarna, junk food dan daging olahan termasuk daging yang disuntik hormon) tidak dihindarkan," kata Dr. Caroline. (Mia/Mel)
http://health.liputan6.com/read/802497/penyebab-penderita-endometriosis-sulit-hamil
Untuk artikel tips cepat hamil silahkan di mampir web ini http://www.dimanalagi.com/2012/09/cara-agar-cepat-hamil.html
Rabu, 21 Mei 2014
Penyebab Penderita Endometriosis Sulit Hamil Penyakit endometriosis pada wanita kerap dikaitkan dengan faktor penyebab sulitnya hamil. Menurut Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Subspesialis Fertility dan Hormon Reproduksi Ahli Bedah Laparoskopi, Kiel, Jerman, Dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG(K) ada beberapa hal menyebabkan hal ini. "Endometriosis merupakan penyakit inflamasi yang menurunkan kualitas dan kuantitas sel telur serta membuat perubahan anatomi normal organ reproduksi sehingga mempersulit kehamilan. Endometriosis senantiasa berkembang dan kambuh terlepas dari terapi apapun yang diberikan karena itu bagi pasien yang ingin hamil maka kehamilan harus diupayakan dengan program hamil, tidak menunggu karena berlomba dengan kambuhnya penyakit," ujarnya, Jumat (17/1/2014). Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan penderita endometriosis sulit hamil menurut Dr. Caroline saat ditemui tim Health Liputan6.com di Omni Hospital Pulomas, Jakarta Timur, yaitu : 1. Endometriosis menurunkan kualitas sel telur. Salah satu teori endometriosis adalah penumpukan radikal bebas dan zalir peritoneal yang toksik terhadap embrio dan sel telur. Radikal bebas yang dipicu oleh paparan terhadap polutan lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap kualitas sel telur sehingga berdampak pada sulitnya pembuahan atau kualitas kehamilan yang tidak baik (Blighted Ovum atau kehamilan yang tidak berkembang). 2. Endometriosis menimbulkan perubahan anatomi normal organ reproduksi. Dasar dari penyakit endometriosis adalah inflamasi atau peradangan. Dari proses inflamasi ini akan dihasilkan mediator-mediator inflamasi yang akan menimbulkan perlengketan organ reproduksi. Bisa berupa tersumbatnya saluran telur, lengketnya indung telur dengan dinding belakang rahim serta usus-usus sehingga menyebabkan terhalangnya sel telur bertemu dengan sperma untuk pembuahan di dalam saluran telur. 3. Endometriosis menurunkan cadangan sel telur (Ovarian Reserve). Bukan hanya kualitas tetapi kuantitas sel telur juga menurun dengan endometriosis apalagi dengan munculnya kista endometriosis di indung telur karena dengan makin membesarnya kista maka sel telur sehat akan makin terdesak. Indikasi operasi adalah jika besar kista sudah di atas 4 cm. Tindakan operasi pengangkatan kista dapat dilakukan dengan prinsip minimal invasive atau laparoskopi yaitu dengan membuat lubang kecil (0,5-1 cm) di perut, rawat hanya 1 hari dan dapat kembali ke aktivitas normal keesokan harinya. "Pengangkatan kista ini jangan menunggu sampai kista besar sekali karena jika kista sudah terlanjur besar sekali maka hanya sedikit jaringan indung telur sehat yang dapat ditinggalkan yang berarti hanya sedikit sel telur sehat yang tersisa untuk dapat dibuahi sperma sehingga akan mempersulit terjadinya kehamilan. Kista endometriosis tanpa terapi tidak akan hilang sendiri tetapi akan membesar dengan makin progresifnya penyakit," ujarnya. 4. Endometriosis adalah penyakit sepanjang usia reproduksi di mana penyakit ini akan terus berkembang selama pasien masih haid dan masih dalam usia reproduksi, belum menopause. Penyakit ini akan berhenti sementara jika pasien berhenti haid (hamil atau menopause). "Terlepas dari terapi yang dilakukan baik operasi maupun obat-obatan, endometriosis akan selalu kambuh karena itu kehamilan harus diupayakan, tidak menunggu, berlomba dengan kambuhnya penyakit. Harus disadari angka kekambuhan yang tinggi pada semua penyakit endometriosis berhubungan dengan sifat infiltrasi dan menyebarnya sehingga terapi apapun tidak ada yang bisa mengeradikasi bersih sel-sel endometriosis ini, apalagi jika paparan polutan lingkungan (bahan kimiawi, cemaran plastik, asap rokok dan kendaraan, zat pengawet dan pewarna, junk food dan daging olahan termasuk daging yang disuntik hormon) tidak dihindarkan," kata Dr. Caroline. (Mia/Mel)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar